Teknologi
yang diperlukan untuk menmbantu menyelesaikan permasalahan belajar pada
penderita Tunarungu
Masalah : Pendidikan adalah hal terpenting. Tidak semua murid memiliki
kemampuan yang sempurna seperti manusia normal lainnya. Masih banyak
teman-teman kita disana yang kurang sempurna misalnya penderita tunarungu,
tunawicara dll.Untuk berkomunikasi, tunarungu menggunakan bahasa isyarat di
mana guru memiliki peran penting dalam pengajaran bahasa isyarat. Dalam kasus
ini penderita tunarungu dan tunawicara tidak akan bisa mendengar apa yang orang
biasa bicarakan. Hal ini menyebabkan penyampaian materi akan berjalan lebih
lama karena ketergantungan dari siswa terhadap guru. Kesulitan akan media dirasakan oleh guru
dalam memfasilitasi pendidikan untuk anak tunarungu. Cara-cara tradisional pun
masih digunakan oleh guru dengan memberi penjelasan melalui papan tulis,
gambar, dan penjelasan lisan.
Kebutuhan : Dibutuhkan aplikasi yang mendukung anak tunarungu
untuk belajar memahami bahasa baik itu isyarat maupun bicara yang juga
memfasilitasi pengajar untuk menyampaikan materi.Suatu perangkat teknologi dibutuhkan oleh siswa untuk dapat belajar
mandiri tanpa harus selalu bersama dengan guru secara langsung. Guru hanya akan
berperan sebagai pendamping atau pengevaluasi, sehingga anak pun bisa belajar
tanpa guru.
Teknologi yang dapat membantu :
1. Teknologi
Kinect
Kinect menggunakan proyektor infra
merah, kamera, dan microchip khusus untuk melacak pergerakan benda-benda dan
individu dalam 3D. Sistem scanner 3D ini disebut Light Coding yang
membuat berbagai bentuk gambar berdasarkan rekonstruksi 3D. Sensor Kinect memiliki
kamera RGB, sensor kedalaman dan array mikrofon. Karena itu Kinect mampu
bekerja dengan penangkapan gerakan seluruh tubuh, pengenalan wajah, dan
kemampuan pengenalan suara.
Terdapat lima belas
kasus penggunaan pada sistem perangkat lunak ini, yaitu:Mengelola Modul Pembelajaran, Mengatur Urutan Modul Pembelajara,
Mengelola Kata, Mengelola Kalimat , Mengelola Data Siswa , Mengelola Kumpulan
Soal , Menyusun Soal Kuis, Melihat Materi Pembelajaran , Melakukan Latihan
Interaktif, Melakukan Latihan Kalimat, Mengerjakan Kuis, Melihat Statistik
Siswa, Melihat Perolehan Prestasi Siswa, Melakukan Pencarian Kata, Melihat
Kamus
Implementasi dari pada
proses-proses aplikasi yang telah ditemukan pada proses analisis sistem terjadi
dalam beberapa proses.
1.
Proses pengecekan modul aktif
Sistem akan melakukan
pengecekan modul-modul pembelajaran mana saja yang seharusnya aktif, ataupun
modul yang tidak aktif, serta modul apa yang sedang dipelajari oleh siswa.
2.
Proses pengecekan mengikuti kuis
Pada proses ini sistem akan
membandingkan daftar materi yang telah dipelajari oleh siswa dengan jumlah
seluruh materi yang harus dipelajari oleh siswa. Apabila jumlahnya sudah sama,
sistem akan mengijinkan siswa untuk mengikuti kuis.
3.
Proses penentuan kelulusan suatu modul
Setiap
kali siswa selesai mengerjakan suatu kuis, sistem akan melakukan proses
pengecekan terhadap nilai nilai dari kuis yang telah dikerjakan oleh siswa.
Apabila semua nilai telah mencukupi, maka siswa dapat lulus untuk mempelajari
modul berikutnya.
2.Cochlear Implant
Cochlear Implant adalah alat Bantu dengar yang
dipasang didalam rumah siput (Cochlear). Fungsinya adalah untuk merangsang
syaraf pendenganran secara langsung dan menggantikan sebagian fungsi rumah
siput dalam menangkap dan meneruskan gelombang suara ke otak. Oleh otak,
gelombang listrik ini diterjemahkan sebagai suara. Cochlear Implant umumnya
hanya dipasang pada satu telinga. Alat ini membantu siswa yang tunarungu agar
dapat mendengar dengan baik sehingga murid lebih tanggap terhadap materi yang
diajarkan oleh guru dan guru tidak perlu menjelaskan materi pelajaran secara
berulang-ualng. Sehingga mempercepat proses pembelajaran
3. i-CHAT
i-CHAT adalah sebuah aplikasi dan
portal yang akan membantu masyarakat, khususnya para guru Sekolah Luar Biasa
(SLB) Tunarungu dan orang tua, dalam proses pembelajaran bahasa bagi anak
berkebutuhan khusus dalam hal pendengaran di Indonesia.Aplikasi tersebut dibuat
dalam dua mode yaitu mode offline, di mana user harus melakukan instalasi
program pada komputernya dan mode online di mana user dapat menjalankan
aplikasi dengan mengakses situs i-CHAT di http://www.i-chat.web.id. Saat ini
portal tersebut baru memuat aplikasi i-CHAT secara online yang terdiri dari 5
modul, yakni Kamus, Abjad Jari, Bilangan, Tematik, dan Susun Kalimat.
Modul-modul pembelajaran selanjutnya masih dapat terus dikembangkan baik berupa
aplikasi dengan game, animasi, video, maupun jurnal/artikel terkait pendidikan
dan metode pembelajaran bagi anak tunarungu. Keseluruhan materi pembelajaran
ini dapat dikemas dalam bentuk modul-modul dengan konsep e-learning.
Pengembangan selanjutnya dari portal i-CHAT adalah membentuk forum, media
social networking, dan konsep user generated content.
Peringkat dari ketiga teknologi diatas yaitu :
1. Teknologi Kinect
2. I-CHAT
3. Cochlear Implant
3. Cochlear Implant
Referensi:
Perkuliahan KT Budi Laksono Putro budi.staf.upi.edu