Manajemen Memory, Disk, dan Input/Output
Sistem operasi merupakan software yang berfungsi
melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar
dari suatu sistem komputer. Sistem operasi bertugas melakukan manajemen file,
proses, memori, disk, dan input/output. Apa tujuan dari semua itu? Supaya
sumber daya yang dimiliki oleh komputer (perangkat keras) bisa diatur untuk
berjalan untuk memenuhi semua kebutuhan. Mengapa harus diatur? Karena sumber
daya yang dimiliki terbatas.
Manajemen Memory
Apa sih yang manajemen memori?
Manajemen memori merupakan salah satu tugas dari sistem operasi yang
mempengaruhi dalam menentukan proses yang harus diletakkan pada antrian.
Apa sih fungsinya? Fungsinya
adalah sebagai berikut.
- Mengelola informasi yang dipakai dan tidak dipakai.
- Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
- Mendealokasikan memori dari proses yang telah selesai.
- Mengelola swapping atau paging antara memori utama dan disk.
Manajemen memori berdasarkan
keberadaan dibagi menjadi 2, yaitu.
1. Dengan swapping atau paging.
manajemen memori dengan
pemindahan proses antara memori utama dan disk selama eksekusi.
2. Tanpa swapping atau paging.
manajemen memori tanpa pemindahan proses antara memori utama
dan disk selama eksekusi.
Pada Sistem Operasi Linux, kita
bisa melihat memori yang terpakai oleh suatu proses dengan perintah “free”
pada terminal.
Perintah ini menunjukan bagaimana swap space dan
banyak swapping yang terjadi.
Selain perintah “free”, kita juga dapat melihat penggunaan memori dan swap-nya dengan perintah berikut.
Pada Linux, kita bisa memaksimalkan penggunaan memori fisik (RAM) dengan memori virtual (swap). Caranya adalah sebagai berikut.
Pertama-tama, kita lihat dulu nilai swappiness.
Swapiness ini berfungsi untuk mengontrol kecenderungan kernel untuk memindahkan proses dari memory ke swap. Nilai dari swappiness berkisar antara 0-100, jika nilainya 0, maka kernel akan menghindari proses swapping selama mungkin. Tetapi jika nilainya 100, maka kernel akan melakukan proses swapping secara agresif.
Setelah itu, kita ubah nilai swappiness sesuai
dengan kebutuhan atau keinginan kita. Caranya adalah.
Manajemen Disk & I/O
Manajemen disk dan I/O
merupakan salah satu manajemen yang rumit.
Manajemen disk dan I/O mencakup
pembuatan partisi, format partisi, manajemen flashdisk, printer, speaker, dan
sebagainya.
Berikut ini perintah-perintah
untuk memanajemen partisi melalui terminal yang ada di Linux.
Untuk memanajemen partisi/disk, kita menggunakan perintah “fdisk”.
Ada banyak aksi untuk perintah “fdisk”, berikut ini beberapa daftar
aksinya.
fdisk-d : Menghapus partisi
fdisk-l : Melihat daftar partisi yang dikenali
fdisk-n : Membuat partisi baru
fdisk-v : Verifikasi partisi
Contoh kali ini untuk manajemen
I/O kita menggunakan flashdisk.
Pertama-tama kita lihat dahulu
daftar partisi/drive yang dikenali.
Dari gambar di atas, kita dapat melihat bahwa flashdisk yang kita koneksikan berada di sdb1.
Untuk melihat isi dari flashdisk
tersebut, caranya adalah :
Untuk mencabut flashdisk, caranya adalah :
Untuk melihat perangkat I/O lainnya, kita dapat menggunakan perintah :
Untuk meng-eject CD/DVD-ROM, caranya adalah sebagai berikut :
Latihan Praktikum SO 7
Manajemen File dan Direktori
Melihat
daftar direktori
Menampilkan daftar direktori dengan format yang panjang
Dengan tambahan -l (long) dan -a (all) untuk
menampilkan daftar direktori dengan format panjang.
Apa
output dari ls-l artinya? Kolom pertama, salah satu yang terlihat seperti
sekelompok omong
kosong,
menunjukkan jenis file dan perizinan. Kolom kedua menunjukkan jumlah link
(entri direktori
yang
merujuk ke file), yang ketiga menunjukkan pemilik file, dan yang keempat
menunjukkan
kelompok
pemilik file. Kolom lain menunjukkan ukuran file dalam byte, tanggal dan waktu
modifikasi terakhir, dan nama file.
Sorting
Secara
default, ls menampilkan
dafar file yang diurutkan secara alfabet. Kita dapat menambahkan
pilihan
untuk mengurutkannya berdasarkan waktu atau berdasarkan ukuran file. ls -lt akan
mengurutkan daftar file
berdasarkan waktu (dari yang terbaru hingga terlama).
Sedangkan untuk mengurutkan berdasarkan ukuran file bisa menggunakan ls -lS (dari yang terbesar hingga yang terkecil).
Dengan tambahan -r dapat membalikkan urutan. Misal, dengan ls -lrt berarti
mengurutkan daftar file
dari yang terlama hingga yang terbaru.
Membuat dan menghapus direktori
Membuat
banyak direktori
Jika ingin membuat subdirektori bersarang, maka tinggal tambahkan -p setelah perintah mkdir
Jika pilihan -p tidak ditambahkan, maka akan terjadi error
Menghapus direktori
Menghapus file atau direktori secara rekursif
Jika
terdapat banyak file atau direktori yang ingin kita hapus, kita bisa
menggunakan perintah rm
dengan tambahan -r (atau
-R atau --recursive)
Membuat file kosong
Kita
dapat membuat file kosong dengan perintah touch, bisa
dengan tambahan ekstensi atau tidak
Perintah diatas digunakan untuk mencari file di current directory dengan nama text. Untuk pencarian
Kompresi
dengan gzip
Lihat perbedaan ukuran file services sebelum dan sesudah di kompres.
Tambahkan -d untuk
dekompresi.
Kompresi dengan bzip2
gunakan perintah bunzip2 untuk dekompresi file bzip2
Referensi :
Modul Praktikum Sistem Operasi 6
Modul Praktikum Sistem Operasi 7